SUPERMAN IS DEAD

Senin, 14 Desember 2009

"Superman Is Dead" Gelar Konser Tanpa Dibayar

Jum'at, 11 Desember 2009 | 20:17 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Superman Is Dead bukan sekedar band yang memainkan musik hanya untuk musik. Band ini punya misi pendidikan di balik raungan musiknya yang keras. Maka, ketika Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) mengajaknya untuk memperingati hari Hak Asasi Manusia sedunia besok di Taman Ismail Marzuki, band asal pulau dewata ini langsung menyatakan setuju.


Menariknya, band yang beranggotakan Bobby Kool, vokalis sekaligus gitaris, Jerinx, penggebuk drum, dan Eka Rock, pembetot bass, tidak mematok bayaran. Band ini hanya meminta jaminan transportasi dan akomodasi selama ada di Jakarta. “Biar bagaimanapun kami juga butuh tempat buat istirahat dan tidur sejenak. Bali-Jakarta jauh sobat,” jawab dia kepada Tempo di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat, (11/12). Bersama lembaga pegiat kemanusiaan tersebut, SID akan menggelar panggung di pelataran TIM. Selain membawakan 15 lagu, band ini juga akan menyelipkan orasi kepada masyarakat dan pemerintah untuk menghargai perbedaan. “Kita akan mengajak Outsiders dan Lady Rose (sebutan fan SID) untuk menghargai sesama,” timpal Bobby Kool. Menurut Bobby Kool, antara SID dan lembaga tersebut mempunyai visi yang sama dalam melihat kenyataan Indonesia saat ini. “Kita melihat ketidakadilan masih ada di negeri ini seperti kemiskinan dan ada upaya penyeragaman kepada seluruh rakyat. Itu bisa dilihat pada UU pornografi,” tambah vokalis itu lagi. Bagi SID, pagelaran tersebut bertujuan mengingatkan kepada pemerintah dan masyarakat bahwa seharusnya HAM harus dihormati. Karena, selama ini sebenarnya pelanggaran HAM di Indonesia masih terus berlangsung. “Dan selama ada ketidakadilan dan pelanggaran, SID akan terus menyuarakan kritik melalui musik kerasnya,” ungkap Eka Rock.
Artikel ini di ambil dari :
MUSTHOLIH
http://www.tempointeraktif.com/hg/musik/2009/12/11/brk,20091211-213355,id.html

Senin, 08 Juni 2009

Album SUPERMAN IS DEAD



EMPAT tahun sudah band punk rock asal Bali, Superman Is Dead (SID), 'menghilang'. Kini mereka kembali dengan album terbaru, 'The Angels and The Outsiders'.

SID sepertinya baru saja melewati masa-masa sulit dalam karier mereka. Konflik di tubuh manajemen dan pukulan peristiwa lain yang mereka alami. Ini bisa dilihat dalam situs resmi SID yang mengatakan, mereka kebingungan dan hampir menyerah.

Diawali dengan pengkhianatan besar, konflik fatal dalam manajemen, kebangkrutan dan ditinggalkan oleh yang tercinta. Dikejar usia, jadilah beban hidup terasa semakin berat dan menghantui setiap inci langkah yang diambil SID. Saat itu SID seperti kehilangan nyawa dan akal sehat. Demikian tulis SID di situs mereka.

Beruntung SID tidak larut dalam kebingungan. 15 lagu dalam album 'The Angels and The Outsiders' milik band yang beranggotakan Bobby Cool (vox/guitar), Eka Rock (bass), dan Jerinx (drum) ini siap membayar penantian panjang fans mereka.

Bukan tanpa alasan SID memberi judul album ketujuh mereka ini 'The Angels and The Outsiders'. Angels mereka gambarkan sebagai suatu energi yang positif dan semangat yang tulus dari keluarga, sahabat, fans dan kondisi manajemen baru yang mulai membaik.

Sedangkan Outsiders berarti sebutan resmi bagi fans mereka. Setelah sempat tak menentu untuk menyebut penggemar mereka, seperti Sidheads, Siders, Sidiot. Kini SID telah memiliki sebutan resmi bagi fans mereka, Outsiders. SID memang band yang unik. 14 tahun bermain musik dengan mengeluarkan 7 album, tapi tak memiliki julukan resmi untuk penggila mereka.

Track pembuka di album ini sekaligus menjadi hits single pertama mereka yakni lagu berjudul Kuat Kita Bersinar. Di lagu ini SID berkolaborasi dengan anak-anak dari Panti Asuhan Kristen Harapan Dalung Bali ditambah piano dari musisi jazz Erik Sondhy.

Di lagu kedua, kita akan disuguhi kombinasi menyegarkan antara musik punk rock bercampur dengan ska. Tak tanggung-tanggung, band ska sekaliber Shaggy Dog ikut bersama SID mengisi lagu yang berjudul Jika Kami Bersama. Irama musik yang enerjik dan powerful membuat lagu ini berpotensi menjadi salah satu single andalan SID.

Kejutan kolaborasi tidak berhenti sampai di situ. Di album ini, SID banyak mengajak musisi yang bukan berasal dari genre yang sama dengan mereka. Selain berkolaborasi dengan Shaggy Dog dan Erik Sondhy, masih ada pemain biola Sally Jo yang ikut serta dalam lagu Night of The Lonely. Tak ketinggalan Gembul Navicula mengisi suling di lagu Pulang.

Sebagai bukti kecintaan kepada seluruh penggemarnya, SID menuangkan lagu berjudul We Are The Outsiders. Bagian reff yang dinyanyikan secara choirs membuat lagu ini tepat untuk dijadikan mars bagi fans SID.

Masih ada lagu-lagu seperti Saint of My Life yang terasa begitu kental ciri khas SID atau lagu Nights of The Lonely. Distorsi dan sound gitar di album ini akan mengingatkan kita ketika mereka pertama kali menggebrak dunia musik mainstream di tanah air. Apalagi ketukan drum Jerinx yang cepat dan stabil sepanjang lagu membuat kita akan ikut menggerakan kaki kita.

Lagu Luka Indonesia merupakan lagu yang bertemakan nasionalisme ala SID. Di Lagu ini SID menyerukan agar Indonesia tidak pernah menyerah meskipun dalam keadaan terluka. Selain itu masih ada lagu U.T.W yang memiliki ketukan drum yang cepat dan enerjik.

Semua sound band-band influence mereka mulai dari band punk rock senior macam Social Distortion, Bad Religion hingga yang lebih muda seperti MXPX atau The Living End mereka kombinasikan menjadi sebuah sound yang berbeda.

Perbedaan mencolok dibandingkan album sebelumnya adalah pesan-pesan moral yang disampaikan dalam lirik-lirik lagu mereka. Yang mulai berkurang lirik dengan tema individualisme, hedonisme dan perasaan depresi. Yang ada kini adalah kebersamaan dan optimisme.

Lirik yang positif dan optimistis seolah pembuktian bahwa mereka sudah meninggalkan kesan anak muda yang arogan, apatis dan tak mau peduli pada sekitar mereka.

Rabu, 03 Juni 2009

superman is dead tur ke Amerika , pakai baju adat khas Bali



TEMPO Interaktif, Jakarta: Grup beraliran punk rock asal Bali, Superman Is Dead, berniat menggunakan pakaian adat Bali saat tampil di Amerika Serikat 12 Juni- 9 Juli mendatang.
"Kita akan bawa bendera Indonesia (di panggung). Mungkin pakai baju daerah Bali," ujar penggebuk drum Superman Is Dead, Gede Ari Astina alias Jerinx atau JRX, 32 tahun, kepada wartawan, Selasa (19/5) sore.

Superman Is Dead rencananya menggelar tur "From Bali with Rock 2009" yang akan dilanjutkan penampilan mereka pada ajang Warped Tour 2009 di Amerika Serikat.

Superman Is Dead digawangi Jerinx (drum), Eka Rock, 34 tahun (bas), dan Bobby Kool, 32 tahun (vokal/gitar). Mereka baru saja menelurkan album ketujuh mereka bertajuk "Angels and The Outsiders" dengan single "Kuat Kita Bersinar" dan "Jika Kami Bersama". Mereka akan menyambangi Amerika Serikat selama 35 hari dan tampil 17 kali masing-masing enam di konser From Bali with Rock 2009 dan 11 di Warped Tour.

Warped Tour merupakan festival musik dan olahraga ekstrem di Amerika Serikat. Festival yang telah berlangsung sejak 1995 sempat menjadi wadah bagi band-band punk Amerika Serikat yang kini berkibar seperti Green Day, NOFX, dan Bad Religion.

"Kita pingin kasih tahu bahwa Indonesia bukan negara yang mundur," kata Jerinx. Jerinx berharap waktu sekitar 25 menit yang diberikan ke Superman Is Dead di setiap penampilan di Warped Tour bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Superman Is Dead merupakan band pertama dari Indonesia dan kedua di Asia yang bisa tampil di Warped Tour. Karena itu, salah satu anggota The Outsiders (panggilan penggemar Superman Is Dead), Eka Budi Kurniawan, 21 tahun, berharap Jerinx dan kawan-kawan bisa mengharumkan nama Indonesia di Amerika.

Selain itu, saat tur From Bali With Rock 2009, penampilan Jerinx dan kawan-kawan akan dibuka dengan permainan gamelan yang dilakukan perkumpulan warga Amerika Serikat. "Saya ingin berkolaborasi dengan mereka," ujar Bobby.

Meski harus tur ke Amerika Serikat, para personel Superman Is Dead juga akan tetap mengikuti Pemilihan Presiden 8 Juli mendatang. Pasalnya, para personel Superman Is Dead tidak mau melewatkan haknya sebagai warga negara saat membawa nama Indonesia di Amerika.

"Itu sudah kita pikirin. Entar di KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia), di sana kan kita bisa milih," ujar Jerinx.

Superman is dead - Angels and The Outsiders

Album paling gress dari Superman is Dead “Angels and The Outsiders” telah dilaunching pada tanggal 1 Maret 2009 lalu, di Blue Eyes Cafe Bali. Perhelatan ini adalah official launching party, dan sebagai tuan rumah di negeri sendiri, SID memberikan yang terbaik dan yang terbaru dengan seluruh kemampuan bermusik yang dimilikinya. Format 100 % full sound benar-benar menghentak dibarengi aksi panggung SID dan para pendukung album Angels and The Outsiders. Namun fantastik bukan hanya itu, tersiar kabar album yang baru dirilis ini dalam 3 minggu ini telah mampu menembus angka penjualan lebih dari 10.000 buah. Sebuah angka fantastis yang membuat jantung Lia Pasaribu, sang manager berdebar kencang.

Belum lagi sambutan luar biasa seusai official launching di Bali. Di Jakarta dalam sebuah acara TV live di salah satu stasiun TV swasta di pagi hari membuat produser acaranya was was ketika harus memutuskan time extention karena permintaan penonton menambah satu lagu lagi. Antara keputusan “stupid” karena menyalahi aturan slot waktu dan keputusan “smart” memenuhi keinginan pemirsa yang demikian menggebu.

Superman Is Dead menyambangi penyuka musik dan bandnya di Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya dalam rangkaian launching album Angels and The Outsiders dengan melakukan live concert dan wawancara radio dan TV. Management SID mengabarkan langsung bagaimana sebuah suasana wawancara radio yang dilakukan dengan jenaka dan penuh kelakar ini direspon dengan demikian banyaknya melalui telpon dan sms sementara di halaman studio sendiri telah dipenuhi para penggemar SID.

Sesuai dengan janji yang disebutkan dalam siaran persnya, SID akan memberikan sesuatu yang baru dan terbaik dalam album ini, maka tidak heran jika warna album ini berbeda karena mendapat sentuhan warna beragam musisi seperti Eric Sondhy, Hendra Telephone, Sekaa gong Tonja dan Komang Sinatra yang secara keseluruhan membuat tampilan SID menjadi lebih rich.

Saat berita ini disampaikan, program launching SID baru sampai di Jakarta, artinya masih ada beberapa kota lagi yang masih harus dilakoni SID hingga program ini usai. Terbayang sebuah perjalanan melelahkan, namun akan penuh arti hingga nanti kembali ke Bali.

ney yang mau download mp3 nya klik link di bawah aja ya....


http://www.ziddu.com/download/4986440/SIDAngelsAndTheOutsiderWeAreTheOutsiders.mp3.html

superman is dead




Nih band lokal yang bener2 bermutu


Berawal pada tahun 95.....ketika personel sebuah band heavy metal Thunder bernama Ari Astina aka Jerinx merasa bosan dan ingin mencari sebuah inspirasi baru...kemudian kebetulan drummer band new wave punk Diamond Clash Budi Sartika aka Bobby Cool juga sedang ingin berganti profesi tuk menjadi seorg gitaris dan vokalis....Scr kebetulan kedua pemuda ini bertemu di Kuta dan kemudian mrkpun membentuk sebuah band punk......Pada saat itu posisi bass masih diisi oleh additional bassist bernama Ajuz.....Dan lagu2nya Green Day pulalah yg menjadi cover song mrk pada waktu pertama2 mrk nge-jam...namun tak lama kemudian,lewat seorg drug dealer...datanglah seorg bernama Eka Arsana aka Eka Rock....dan dia ini kebetulan sedang dlm pencarian identitas diri,oleh krn itu merasa tertarik dg visi dari kedua pemuda tersebut...maka resmilah eka bergabung dg Jerinx juga Bobby...Dan pada saat itu mrkpun mengambil nama Superman's SilverGun sbg nama band punk mrk yg pertama......

Merasa bersalah dan kurang sreg dg pemilihan nama tsb,maka mrk pun sepakat menggantinya menjadi Superman Is Dead yg dlm konteks ini memiliki arti bahwa manusia yg sempurna hanyalah ilusi belaka dan imaginasi manusia yg tidak akan pernah ada....Dan lahirlah Superman Is Dead yg kerapkali diakronimkan dg sebutan SID.....sebuah titik awal dr sebuah kebangkitan..dan tak lama nama SID semakin bergaung di bali,krn padatnya show dan konser yg digelar pada waktu itu...ditambah lagi dg aktivitas underground di Bali yg boleh dibilang cukup produktif....SID kian menapakkan sayapnya utk terbang dan menjadi sukses.....puncaknya adl ketika mrk membuka konser Hoobastank di Hard Rock Cafe-Kuta Bali....nama mrk semakin dikenal publik,apalagi ditambah dg kehadiran mrk di bbrp even di Jakarta(PUMA)....semakin menambah kepercayaan diri SID utk berani melakukan gerakan revolusioner...khususnya di blantika musik Indonesia.....dan akhirnya mrkpun melego Sony Music Indonesia...

Perdebatan yg demikian alotnya antara pihak SID dan Sony berlangsung cukup lama....masing2 pihak bersikeras mempertahankan posisinya masing2....Pada waktu itu terjadi perdebatan seputar bahasa yg akan digunakan dlm lagu2 SID......dlm diskusi tsb pihak SID menginginkan 90% lagu2 mrk akan memakai bhs inggris,namun pihak Sony bersikeras agar porsi lagu2 SID yg berbhs inggris dikurangi.......Dan stlh bbrp bulan akhirnya kedua belah pihak menyepakati bahwa porsi lagu SID akan menjadi spt: 70%inggris dan sisanya Indonesia......Sebuah Gebrakan telah lahir dan muncul.....SID went to major label but they're what they are just like 8 years ago.......Potret dari sebuah perjuangan.........

maap link liriknya belon ada...
artikel ini saya copy+paste dari artikel orang lain maap ya mas.....




Nih band lokal yang bener2 bermutu


Berawal pada tahun 95.....ketika personel sebuah band heavy metal Thunder bernama Ari Astina aka Jerinx merasa bosan dan ingin mencari sebuah inspirasi baru...kemudian kebetulan drummer band new wave punk Diamond Clash Budi Sartika aka Bobby Cool juga sedang ingin berganti profesi tuk menjadi seorg gitaris dan vokalis....Scr kebetulan kedua pemuda ini bertemu di Kuta dan kemudian mrkpun membentuk sebuah band punk......Pada saat itu posisi bass masih diisi oleh additional bassist bernama Ajuz.....Dan lagu2nya Green Day pulalah yg menjadi cover song mrk pada waktu pertama2 mrk nge-jam...namun tak lama kemudian,lewat seorg drug dealer...datanglah seorg bernama Eka Arsana aka Eka Rock....dan dia ini kebetulan sedang dlm pencarian identitas diri,oleh krn itu merasa tertarik dg visi dari kedua pemuda tersebut...maka resmilah eka bergabung dg Jerinx juga Bobby...Dan pada saat itu mrkpun mengambil nama Superman's SilverGun sbg nama band punk mrk yg pertama......

Merasa bersalah dan kurang sreg dg pemilihan nama tsb,maka mrk pun sepakat menggantinya menjadi Superman Is Dead yg dlm konteks ini memiliki arti bahwa manusia yg sempurna hanyalah ilusi belaka dan imaginasi manusia yg tidak akan pernah ada....Dan lahirlah Superman Is Dead yg kerapkali diakronimkan dg sebutan SID.....sebuah titik awal dr sebuah kebangkitan..dan tak lama nama SID semakin bergaung di bali,krn padatnya show dan konser yg digelar pada waktu itu...ditambah lagi dg aktivitas underground di Bali yg boleh dibilang cukup produktif....SID kian menapakkan sayapnya utk terbang dan menjadi sukses.....puncaknya adl ketika mrk membuka konser Hoobastank di Hard Rock Cafe-Kuta Bali....nama mrk semakin dikenal publik,apalagi ditambah dg kehadiran mrk di bbrp even di Jakarta(PUMA)....semakin menambah kepercayaan diri SID utk berani melakukan gerakan revolusioner...khususnya di blantika musik Indonesia.....dan akhirnya mrkpun melego Sony Music Indonesia...

Perdebatan yg demikian alotnya antara pihak SID dan Sony berlangsung cukup lama....masing2 pihak bersikeras mempertahankan posisinya masing2....Pada waktu itu terjadi perdebatan seputar bahasa yg akan digunakan dlm lagu2 SID......dlm diskusi tsb pihak SID menginginkan 90% lagu2 mrk akan memakai bhs inggris,namun pihak Sony bersikeras agar porsi lagu2 SID yg berbhs inggris dikurangi.......Dan stlh bbrp bulan akhirnya kedua belah pihak menyepakati bahwa porsi lagu SID akan menjadi spt: 70%inggris dan sisanya Indonesia......Sebuah Gebrakan telah lahir dan muncul.....SID went to major label but they're what they are just like 8 years ago.......Potret dari sebuah perjuangan.........

maap link liriknya belon ada...
artikel ini saya copy+paste dari artikel orang lain maap ya mas.....Nih band lokal yang bener2 bermutu


Berawal pada tahun 95.....ketika personel sebuah band heavy metal Thunder bernama Ari Astina aka Jerinx merasa bosan dan ingin mencari sebuah inspirasi baru...kemudian kebetulan drummer band new wave punk Diamond Clash Budi Sartika aka Bobby Cool juga sedang ingin berganti profesi tuk menjadi seorg gitaris dan vokalis....Scr kebetulan kedua pemuda ini bertemu di Kuta dan kemudian mrkpun membentuk sebuah band punk......Pada saat itu posisi bass masih diisi oleh additional bassist bernama Ajuz.....Dan lagu2nya Green Day pulalah yg menjadi cover song mrk pada waktu pertama2 mrk nge-jam...namun tak lama kemudian,lewat seorg drug dealer...datanglah seorg bernama Eka Arsana aka Eka Rock....dan dia ini kebetulan sedang dlm pencarian identitas diri,oleh krn itu merasa tertarik dg visi dari kedua pemuda tersebut...maka resmilah eka bergabung dg Jerinx juga Bobby...Dan pada saat itu mrkpun mengambil nama Superman's SilverGun sbg nama band punk mrk yg pertama......

Merasa bersalah dan kurang sreg dg pemilihan nama tsb,maka mrk pun sepakat menggantinya menjadi Superman Is Dead yg dlm konteks ini memiliki arti bahwa manusia yg sempurna hanyalah ilusi belaka dan imaginasi manusia yg tidak akan pernah ada....Dan lahirlah Superman Is Dead yg kerapkali diakronimkan dg sebutan SID.....sebuah titik awal dr sebuah kebangkitan..dan tak lama nama SID semakin bergaung di bali,krn padatnya show dan konser yg digelar pada waktu itu...ditambah lagi dg aktivitas underground di Bali yg boleh dibilang cukup produktif....SID kian menapakkan sayapnya utk terbang dan menjadi sukses.....puncaknya adl ketika mrk membuka konser Hoobastank di Hard Rock Cafe-Kuta Bali....nama mrk semakin dikenal publik,apalagi ditambah dg kehadiran mrk di bbrp even di Jakarta(PUMA)....semakin menambah kepercayaan diri SID utk berani melakukan gerakan revolusioner...khususnya di blantika musik Indonesia.....dan akhirnya mrkpun melego Sony Music Indonesia...

Perdebatan yg demikian alotnya antara pihak SID dan Sony berlangsung cukup lama....masing2 pihak bersikeras mempertahankan posisinya masing2....Pada waktu itu terjadi perdebatan seputar bahasa yg akan digunakan dlm lagu2 SID......dlm diskusi tsb pihak SID menginginkan 90% lagu2 mrk akan memakai bhs inggris,namun pihak Sony bersikeras agar porsi lagu2 SID yg berbhs inggris dikurangi.......Dan stlh bbrp bulan akhirnya kedua belah pihak menyepakati bahwa porsi lagu SID akan menjadi spt: 70%inggris dan sisanya Indonesia......Sebuah Gebrakan telah lahir dan muncul.....SID went to major label but they're what they are just like 8 years ago.......Potret dari sebuah perjuangan.........

maap link liriknya belon ada...
artikel ini saya copy+paste dari artikel orang lain maap ya mas.....